Sebagai design agency yang menerima pesanan desain untuk berbagai keperluan, Kami, Ballaide sering berhubungan dengan klien yang tentu saja memiliki pandangan berbeda-beda terhadap hasil desain yang diinginkan. dan yang diluar perkiraan serta sering menghadirkan miskomunikasi adalah ketika kami melayani klien yang menderita kebutaan warna.
Kebutaan warna adalah penyakit yang sebenarnya tidak banyak mengurangi nilai aktivifitas penderitanya. Anda bahkan bisa menemui orang-orang dengan masalah aksesibilitas mampu melakukan aktifitas yang membuat anda tidak percaya bahwa mereka buta warna.
Berangkat dari pengalaman ballaide menghadapi klien penderita kebutaan warna, maka berikut kami ulas tentang bagaimana dan apa itu buta warna serta bagaimana menentukan warna yang tepat agar nuansa desain yang dirancang bisa mengikat target dari kalangan pengidap buta warna.
Sebelum mulai merancang desain yang mendukung kebutaan warna, Perlu untuk memahami berbagai bentuknya dan yang menjadi kategori buta warna paling banyak ada tiga, mari kita bahas.
3 Tipe Kategori Utama dalam Buta Warna
Desain Anda mungkin memiliki kombinasi warna yang tidak memengaruhi semua kategori jenis buta warna, jadi penting untuk mengetahui sebelum menentukan warna branding terbaik untuk desain anda berdasarkan asas desain untuk semua.1. Protanopia
Images source: Property of ballaide.com |
2. Deuteranopia
Images source: Property of ballaide.com |
3. Tritanopia
Images source: Property of ballaide.com |
Menjadi penderita buta warna terkadang tidak disadari orang pengidapnya hingga orang sekitarnya mulai membicarakan tentang kesalahan-kesalahannya dalam membedakan warna.
Asumsi bahwa buta warna adalah penyakit kebutaan untuk mengenali banyak warna ternyata tidak boleh diterima secara mentah, karena Kebutaan warna memiliki beberapa bentuk dan kategori.
Bila dipilah ke kategori masing-masing, maka sesungguhnya pengidap kebutaan warna cukup banyak di derita oleh orang-orang.
Beberapa tahun terakhir, kami mulai belajar lebih banyak dan mengeksplor tentang pentingnya acuan desain aksesibilitas agar menciptakan pengalaman visual yang sama untuk semua orang.Untungnya, ada banyak panduan dan alat online yang dapat membantu para desainer menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna.
Sebenarnya cukup penting bila kita memiliki orang dengan kebutaan warna di dunia desain, karena area yang kontras bisa jadi tidak cukup kontras bagi banyak orang bahkan sering di abaikan oleh desainer itu sendiri.
Bagi penderita aksesibilitas, kontras adalah hal yang paling detail yang mampu mereka tangkap dan itu adalah kekuatan super dalam desain!.
Tips Merancang Desain untuk Orang Buta Warna [Infografis]
Infografis ini menyoroti beberapa kiat sederhana yang dapat Anda mulai terapkan langsung dalam desain Anda. Beberapa tips ini disadur dari artikel Joe Rinaldi berjudul "Expert Tips on Designing for Color Blindness — from a Color-Blind Designer [Infographic]" :Gunakan tekstur dan pola untuk kontras
Mengandalkan warna semata-mata untuk membedakan data pada grafik dan bagan mungkin menyulitkan pengguna buta warna untuk menguraikan. Anda dapat menggunakan pola halus di atas warna untuk membuat data ini lebih mudah dicerna.Gunakan simbol dan warna
Ketika datang ke formulir Anda, orang dengan jenis buta warna tertentu dapat mengalami masalah melihat pesan kesalahan merah. Salah satu cara untuk mengatasi ini adalah dengan menggunakan warna dan simbol di mana perhatian pengguna diperlukan.Untuk melihat semua tips dan alat yang dapat Anda gunakan Merancang Desain untuk Orang Buta Warna lihat Infografis di bawah ini.
Pada beberapa Layanan Desain, peduli terhadap pengguna buta warna adalah salah satu keindahan dari sebuah seni. semoga postingan ini memberi wawasan baru.
Post a Comment