Sebuah pekerjaan pastinya memiliki prinsip tertentu yang wajib diikuti, bukan? Prinsip tersebut mampu membuat sebuah pekerjaan bisa memberikan hasil yang maksimal dengan proses yang lebih terarah. Prinsip tersebut juga bisa dijadikan acuan dalam bekerja guna menghasilkan sebuah karya yang baik.
Ada beberapa prinsip desain grafis yang akan kita bahas kali ini.
PRINSIP DESAIN GRAFIS
Salah satu contoh prinsip dalam sebuah bidang kerja, adalah prinsip desain grafis. Di antaranya yang perlu diketahui adalah :
1. Unity / Kesatuan
Prinsip desain grafis yang pertama adalah kesatuan. Dalam sebuah desain, maka kesatuan kohesi dan konsistensi merupakan komposisi utama yang harus selalu dipertahankan. Prinsip kesatuan ini akan membantu setiap elemen yang ada pada desain grafis untuk menghasilkan tema yang kuat dan juga makna yang sesungguhnya.
Prinsip desain grafis kesatuan ini dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
a. Kedekatan
Prinsip ini tentunya akan membantumu untuk menciptakan hubungan yang kuat antara unsur desain yang serupa sehingga lebih bersinergi.
b. Kesinambungan
Untuk menciptakan sebuah karya seni yang berkesinambungan, kamu harus mampu mengarahkan mata audiens ke bagian tertentu dalam desain grafis.
c. Kesamaan
Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan proporsi, bentuk maupun warna pada elemen yang ada dalam sebuah desain.
d. Perataan
Hal ini sangatlah penting guna menciptakan tampilan visual yang utuh serta saling terkait dengan setiap elemen yang ada dalam desain.
2. Balance / Keseimbangan
Prinsip desain grafis yang kedua adalah keseimbangan. Keseimbangan ini sangatlah penting guna menghasilkan sebuah desain yang selaras alias tidak berat sebelah. Tulisan, gambar atau komposisi warna tersebut harus seimbang sehingga mampu membuat setiap orang yang melihatnya merasa tertarik.
Keseimbangan ini juga menjadi salah satu faktor yang dapat terlihat dengan jelas dalam sebuah karya desain. Sekaligus menjadi faktor yang paling mudah untuk dinilai.
Mengapa harus seimbang? Setiap elemen dari desain memiliki bobotnya masing-masing yang harus digunakan secara proporsional dan seimbang sehingga tak akan mengurangi atau melebihkan peran dari masing-masing elemen tersebut.
Jika kamu adalah seorang desainer pemula, selain menyiapkan perlengkapan desain maka hal penting lain yang harus kamu perhatikan dan pelajari adalah masalah keseimbangan ini.
Pastikan kamu menempatkan elemen tersebut rata di setiap ruangan kosong pada desain yang kamu buat. Jangan berat di satu titik saja, usahakan sama rata. Oleh karena itu, sebelum mulai mengaplikasikan sebuah elemen (tulisan, warna, gambar dsb) ada baiknya kamu mempertimbangkannya secara matang terlebih dahulu dan jangan meletakkannya secara sembarangan kalau kamu tidak ingin karyamu justru menuai pandangan yang negatif.
Bila kamu benar-benar ingin menjadi desainer grafis, coba baca artikel tentang hal mendasar untuk menjadi desainer grafis.
Pada dasarnya, dalam desain ini ada dua prinsip keseimbangan yang digunakan.
a. Keseimbangan Simetris
Apa yang dimaksud dengan keseimbangan simetris? Keseimbangan simetris adalah keseimbangan rangkaian elemen yang dimulai dari titik pusat lalu bergerak sedemikian rupa merata ke kanan dan ke kiri dalam sebuah ruang (kanvas) desain.
Keseimbangan simetris ini lebih menekankan kepada proporsi dan peletakan elemen dalam sebuah karya desain. Di mana sisi kanan dan kiri nya akan seimbang.
b. Keseimbangan Asimetris
Selanjutnya adalah keseimbangan asimetris. Keseimbangan ini sangat berkebalikan dengan keseimbangan simetris lantaran perbedaan cara / metode mengatur keseimbangannya.
Keseimbangan asimetris ini lebih fleksibel, kamu bisa menyeimbangkan desainmu dari berbagai sisi kanvas memakai beragam unsur penyeimbang seperti warna, ukuran atau pun bentuk.
gambar yang terlihat seimbang tidak seutuhkan seimbang secara simetris |
Keseimbangan simetris ini lebih mudah dilakukan terlebih untuk pemula. Namun, lambat laun akan terasa membosankan apabila kamu menggunakan teknik ini di setiap desainmu. Sementara itu, keseimbangan asimetris dinilai lebih fleksibel dan berani.
Namun, kamu harus memiliki kehati-hatian serta fokus yang tinggi agar tidak salah menempatkan elemen desain yang justru akan membuat karya desainmu terlihat tak seimbang. Coba pelajari rasio emas untuk mengeksplor keseimbangan desain visual lebih jauh.
3. Rythym / Ritme
Ritme yang dimaksud dalam desain grafis adalah pengulangan dari komponen desain grafis tersebut. Bisa juga diartikan sebagai prinsip menyatukan irama. Ritme ini mengatur penggulangan sebuah elemen dalam karya desain sehingga tak akan terkesan bertele-tele ataupun tidak seimbang.
4. Emphasis / Penekanan
Penekanan uni sangatlah penting dalam desain grafis. Guna menonjolkan apa yang sebenarnya menjadi poin utama dan ingin disampaikan kepada khalayak banyak. Contohnya, kamu pastinya sering membaca poster yang ada di jalan bukan baik itu poster kampanye, promosi dan lain sebagainya. Bagian yang ditekankan pastinya ditulis dengan huruf yang lebih besar, tebal dengan tata letak yang strategi seperti di atas atau di tengah sementara itu bagian pelengkap ditulis dengan ukuran huruf yang lebih kecil dan diletakkan di samping kanan / kiri serta bawah.
Mengapa demikian, hal ini bertujuan untuk memberi penekanan mengenai bagian mana yang harus menjadi poin perhatian utama orang yang sedang melihatnya. Lalu, bagaimana cara lakukan prinsip desain grafis yang satu ini.
Caranya cukup sederhana dan mudah. Yaitu dengan konsep. Apa yang ingin disampaikan? Tujuannya apa? Kapan dilaksanakan? Apa manfaat yang diperoleh?
5. Proporsi
Prinsip selanjutnya adalah proporsi, proporsi ukuran sangatlah penting guna menjaga kesesuaian produk tersebut. Termasuk mengenai proporsi visual untuk berbagai aspek rasio.
6. Movement / Gerakan
Hal ini sangatlah penting sebagai bentuk pengendalian elemen dalam sebuah komposisi desain grafis. Hal ini sangat penting guna mengarahkan audiens / orang yang melihat hasil desainnya agar informasi yang ingin disampaikan lebih tepat sasaran.
Cara membuat movement ini adalah dengan dengan membuat alur yang jelas. Setelah bagian A, akan ada bagian B dan terakhir bagian C. Hal ini sangat penting guna menciptakan pergerakan yang halus dan tidak terlalu cepat agar para audiens tidak merasa ada yang janggal.
Prinsip gerakan seperti ini biasanya akan sering kamu temui di berbagai desain seperti Poster, Brosur, flyer, baliho dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Nah, itulah berbagai macam prinsip desain grafis yang bisa kamu ikuti. Prinsip tersebut bisa kamu jadikan sebuah metode atau acuan baku dalam membuat sebuah karya desain. Kesatuan, keseimbangan, Ritme, Penekanan, Proporsi dan gerakan ini sama-sama penting. Melewatkan salah satunya akan membuat hasil karya desain milikmu kurang memuaskan dan maksimal.
Lalu, mengapa penerapan prinsip ini harus kamu lakukan?
Setiap desainer profesional pastinya akan menerapkan prinsip desain grafis tersebut pada setiap karyanya. Selain itu, sudut pandang penilaian seorang desaianer grafis profesional dengan masyarakat awam sangatlah berbeda. Belum tentu bagus menurut di A akan bagus pula bagi si B. Hal ini dikarenakan masyarakat awam akan menilai sebuah karya seni secara keseluruhan.
Para desainer profesional akan menilai sebuah desain dengan melihat berbagai implementasi prinsip desain grafis.
Bisa jadi ada proporsi yang kurang seimbang atau bisa juga terlalu banyak pengulangan di beberapa bagian..
Nah, itulah beberapa pembahasan seputar desain grafis dan prinsipnya. Semoga bermanfaat ya...
Ikuti informasi mengenai desain grafis dari ballaide di Google News.
1 comment